Kamis, 27 Desember 2007

Puisi Muhammad Aris

RAWE MAKAN KEPALA

Kepala-kepala teracak bangku. Menebarkan suara
menghancurkan kristal hitam
penutup salju dan hangat matahri
di atas karpet semut merah merambat, berbaris
lampu memberi pentunjuk di atas data garis-garis
terkaman kaki di sekitarnya
karpet menyebar asam sulfat bagi rawe yang mulai
menjaja kulit, tangan-tangan mengumpat, gesekan kuku
memukul malam dengan sapu lidi

NGILU PEJU

angin
angin engkau runtuh
seperti ingin
dengus-geliat malam penuh gendam

mulai engkau telanjang
ndedar tiap liuk-lekuk badang

sering jadi pedang

diri sengaja cipta sepi
sejak gerisik ranting lukis pincang jejak

"aku mantra
aku mantra!"

seruak bau lebus
dari sela selangkangan

farji

teman kasih
setia tak pernah lengah

mancar
haru biru hari-hari

cakap cuma lubang kecil
gelap
ruang tampak
pengap
kubur dan jasat
lanskap

renik-renik suntuk terus
tembak lurus gema firdaus

acak-acak wujud sang bagus

segala rupa pedas dibelah
raut diraut hingga tinggal kata

"tak ada
tak ada!"

seperti ia pernah musnah

"hampa!"
katanya

harus kembali mulus
jadi tanah atau njelma sperma

2000

Tidak ada komentar: