Kamis, 27 Desember 2007

Puisi Dorothea Rosa Herliany

NYANYIAN BUNGKAM

di dalam peti tak terdengar lagi
suara mengaduhmu
hanya tinggal ranjang
tanpa tepi
jendela tanpa rupa hari-hri
namun di luar tidur, perjalanan hampir
usai
mengekalkan sunyi

lalu dalam terjaga
ada dinding menyekat
mimpi kita
--pandanganmu betapa jauh
memisahkan rindu
dari kesendirian dunia

1987

MATAHARI YANG MENGALIR

rupanya dema yang tadi kuterima, cuma gerit pintu
terbuka. usia yang kembali terpenggal, dan terlepas
abad-abad terluka, mengental di lantai, cuma gerit
pintu yang terbuka; dan bayangan-bayangan terlepas
dari bingkainya. rupanya gema yang tadi kuterima,
sesudah terbuka liang bagimu, cuma desis -- pidato
pemberangkatan -- dan getar tetes air mata

rupanya bayangan daun telah rebah ke tanah yang fana,
lantas kubuka kembali daun jendela, kukemasi abad-abad
dalam kalender, pada dinding (kesaksian yang membatu)
dan rumah-rumah yang nestapa

1988

ket: diambil dari buku puisi "Matahari yang Mengalir" (Nusa Indah, 1990)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

terima kasih banyak akang, tanpa ijin dulu, aku sedot postingan njenengan,...

mudah2an njenengan ihlas berbagi,....

Arief Munandar mengatakan...

Untuk membaca puisi Rosa lebih banyak lagi, dimana ya? Mohon referensi-nya :)