Kamis, 27 Desember 2007

Puisi Muhammad Ali

DENYUT HARI

Sajakku ini
mengendap di dasar air
keruh dan anyir
di benua berkeringat
kerajaan laknat
tempat semua terbujur mati

Bayang-bayang berbincang
sambil mengunyah kacang
tentang pos-pos penjagaan
tiang-tiang yang ditumbangkan
dan bau busuk menyebar di udara
dari cerobong kata-kata dusta

Langit cemar berbencah
memantulkan wajah jenazah-jenazah
yang dicuri dari liang sejarah
fajar tak lagi menggelar subuh
dan orang-orang berselimut lelap tertidur
hingga dibangunkan kelak dari lubang kubur

MIMPI I

dalam mimpi kujumpa mereka
yang sudah tiada
nenek, ibu dan ayahku
anak-anak dan sahabat-sahabatku
menetes bagai embun di daun waktu
kulihat jelas wajah-wajah mereka
garis-garis hening pada permukaan,
pandangan mereka bagai kaca
dan sunggingan merekah di bibir mereka
boleh jadi ada yang mau mereka bilang
bayang-bayang menghilang
bagai embun habis tersapu di telinga waktu

Tidak ada komentar: