RAWE MAKAN KEPALA
Kepala-kepala teracak bangku. Menebarkan suara
menghancurkan kristal hitam
penutup salju dan hangat matahri
di atas karpet semut merah merambat, berbaris
lampu memberi pentunjuk di atas data garis-garis
terkaman kaki di sekitarnya
karpet menyebar asam sulfat bagi rawe yang mulai
menjaja kulit, tangan-tangan mengumpat, gesekan kuku
memukul malam dengan sapu lidi
NGILU PEJU
angin
angin engkau runtuh
seperti ingin
dengus-geliat malam penuh gendam
mulai engkau telanjang
ndedar tiap liuk-lekuk badang
sering jadi pedang
diri sengaja cipta sepi
sejak gerisik ranting lukis pincang jejak
"aku mantra
aku mantra!"
seruak bau lebus
dari sela selangkangan
farji
teman kasih
setia tak pernah lengah
mancar
haru biru hari-hari
cakap cuma lubang kecil
gelap
ruang tampak
pengap
kubur dan jasat
lanskap
renik-renik suntuk terus
tembak lurus gema firdaus
acak-acak wujud sang bagus
segala rupa pedas dibelah
raut diraut hingga tinggal kata
"tak ada
tak ada!"
seperti ia pernah musnah
"hampa!"
katanya
harus kembali mulus
jadi tanah atau njelma sperma
2000
Kamis, 27 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar