KOTA KOTA KOTA
dari kerangka tanah
kerangka darah
ribuan jasad angin terdampar
di kota lapar
pengembara hanya bayang-bayang
ngambang
kerangka ombak berkejaran di dinding
lalu matahari terguling
di bawah kuburan
bulan meringkik panjang
ringkikan kerangka kota kota kota
jelaga!
anak-anak mata darah tak dapat lagi
bermain dengan langit
perempuan-perempuan berjalan
lewat suara yang tak jelas
lalu hilang
di sorga hitam
tapi kemerdekaan tanah
untuk siapa?
dan kota bagai sebuah bola
yang disepaknya sendiri
lalu orang-orang pun kelelahan
merayapi luka
dan tak pulang
solo, 1981
JALAN
dalam tidur terbentang sebuah jalan
di luar jendela yang kupandang
angin gagal mencapai puncak
lalu matahari luruh seperti gerimis
tak ada yang bisa datang
atau pergi malam ini
bangun lebih parah
dan awan yang bergantung pada daun
kemana bakal pulang?
Solo, 1983
NATAL DI GURUN PERTEMPURAN
aku tak bisa berkata-kata lagi padamu
burung punya keteduhan dari sayapnya sendiri
angin punya keteduhan dari sejuknya sendiri
namun srigala punya keteduhan
di taringnya. Kini setiap perjumpaan
aku tak mampu mengucapkan kenangan
dan menjelang kepunahan ini
tibalah penebusan kekal
Solo, 1986
NATAL BAGI MUSUH-MUSUHKU
aku tak mampu membeli daun-daun
ini fajar dengan bangunan dari air biru
membebaskan ketaklukan diriku
dan mereka yang terus mencari kematianku
kuterima dengan doa
dan bukan lagi musuhku
Solo, 1986
Selasa, 18 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Judul Buku Kriapur apa aja ya? Mohon Jawabannya? Nggak ada yang nulis profil lengkap Kriapur :(
kl tidak salah ada buku puisi terbitan Forum Sastra Bandung, judulnya "Para Pembakar".
Posting Komentar